STUDI KELAYAKAN BISNIS DALAM ASPEK
LINGKUNGAN
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas dalam mata kuliah
Kewirausahaan
Disusun oleh:
Kelompok 5
Nama Anggota:
1.
Ali Akbar A (10390134)
2.
Mail Hilian
Batin (11390004)
3.
Muchammad Rifa’i (11390013)
4.
Muhamad Misbah (11390079)
5.
Sahlani (11390086)
Dosen Pengampu:
Jauhar Faradis,
SHI., MA
KEUANGAN ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan
bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu perkembangan yang sangat
signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)
sampai dengan perusahaan-perusahaan besar. Itu menandakan bahwasanya kesadaran
akan berwirausaha pada saat ini telah meningkat dari sebelumnya.
Tahapan-tahapan
membuat suatu usaha adalah suatu proses yang akan membantu kita untuk bisa mendirikan
suatu usaha dengan benar. Tahapan tersebut adalah, membuat Ide Bisnis, SKB (
Studi Kelayakan Bisnis ), Perencanaan, dll .
Untuk
menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuah usaha
layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa
disimpulkan untuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas
suatu aktifitas usaha dan implikasi usaha tersebut dalam sebuah investasi,
selalu ada nilai investasi awal atau disebut sumber daya yang akan di
alokasikan. Pengembaliannya adalah perbandingan antara input investasi dengan
dibandingkan dengan output yang akan dihasilkan dengan mempertimbangkan seluruh
aspek yang perlu dijalankan. Studi kelayakan dilakukan sebelum sebuah usaha
benar-benar akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan dan sangat
penting dalam pengambalian
keputusan strategis.[1]
Studi
kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek
baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan
keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan
dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau
bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan. Studi
kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para
investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah
yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang
tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor
berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi,
bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan
kerja, dll.[2]
Aspek-Aspek
dalam studi kelayakan bisnis terbagi menjadi 6 , yaitu :
-
Aspek Hukum
-
Aspek Lingkungan
-
Aspek pasar dan pemasaran
-
Aspek Sumber daya manusia dan manajamen
-
Aspek teknis dan teknologi
-
Aspek Keuangan
Lingkungan
merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika dalam menentukan lingkungan
kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak berjalan dan menghasilkan
keuntungan yang maksimal sehingga, Dalam makalah ini, kita tertarik untuk
membahas studi kelayakan bisnis yang termasuk dalam aspek lingkungan .
B.
Rumusan
Masalah
ü
Apa
definisi studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan ?
ü
Apa
saja ruang lingkup dalam lingkungan bisnis?
ü
Mengapa
studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan ini perlu dibahas ?
ü
C.
Tujuan
Untuk mengetahui dampak apa saja yang diakibatkan oleh
kegiatan bisnis terhadap lingkungan dari dampak positif dan negatifnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji
secara komprehensif dan mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau
tidak layaknya dijalankan sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua
faktor ekonomi yang akan dialokasikan kedalam sebuah usaha bisnis baru dengan
hasil pengembaliannya yang akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu.
Manfaat
studi kelayakan
Studi
kelayakan memberi manfaat bagi para pihak yang terkait dengan usaha, yaitu
sebagai berikut:
1. Pihak
investor
Ingin
mengetahui berapa modal yang harus ditanamkan dan beberapa potensi dari pada
usaha yang dihasilkan seperti beberapa tambahan pendapatan yang dihasilkan
sebanding dengan resiko modal yang ditanamkan.
2. Pihak
kreditor
Sebagai
pihak penyandang dana eksternal, ingin melihat resiko dana yang akan
dipinjamkan dan juga kemampuan pengembalian dana pinjaman untuk jangka waktu
berapa lama dan juga kemampuan secara keseluruhan bentuk bisnis yang
dijalankan.
3. Pihak
manajemen
Sebagai
pihak yang menjalankan usaha, maka pihak manajemen perlu melakukan perencanaan
sumber daya yang diperlukan, waktu pelaksanaanya, hasil yang ingin dicapai,
dampak terhadap lingkungan sekitar baik langsung maupun tidak langsung juga
kemungkinan resiko –resiko yang bisa berdampak yang bisa timbul
4. Pihak
regulator
Berkepentingan
terhadap bentuk usaha yang dijalankan, industri yang akan dijalankan, dan
dampak terhadap masyarakat maupun perekonomian nasional.[3]
Aspek-aspek
studi kelayakan
1. Aspek
industri
Dalam
aspek ini kita akan menganalisa struktur industri yang akan kita masuki,
seperti persaingan yang telah ada, bagaimna dengan kekuatan dan penawaran
pembeli, barang subsitusi yang ada, bagaimana kekuatan supplier bahan bahan baku yang kita perlukan juga bagaimana dengan
kemampuan pesaing untuk masuk kedalam industri ini.
2. Aspek
pasar
Semua
bisnis pasti akan memerlukan sebuah pasar, kalau pasar tidak besar atau pasar
mengalami penurunan, maka usaha yang akan dijalankan dipastikan akan mengalami
hambatan untuk berhasil.
3. Aspek
pemasaran
Aspek
pemasaran dalam studi kelayakan akan menjadi struktur produk atau jasa yang
telah ada dipasar serta rencana produk atau jasa yang ditawarkan.
4. Aspek
keuangan
Dalam
aspek ini, kita akan menentukan layak atau tidak layak sebuah usaha atau bisnis
dijalankan setelah menelaah semua faktor produksi dijalankan.
5. Aspek
manajemen
Aspek
in termasuk yang paling penting karena aspek ini terkait fungsi koordinasi antara
semua faktor produksi yang ada.
6. Aspek
produksi
Dalam
aspek ini, akan ditentukan sistem produksi maupun sumber-sumber daya yang perlu
diinvestasikan seperti bahan dasar maupun bahan penunjang lainnya.
7. Aspek
sumber daya manusia
Alokasi
sumber daya manusia yang akan digunakan dan kualitas sumber daya manusia juga
berperan penting, termasuk juga dalam pengembangan, kompensasi, serta sistem
penilaian karya sumber daya manusia.
8. Aspek
lingkungan
Usaha
tidak akan pernah memisahkan diri dari lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Dimulai dari faktor makro ekonomi, sosial, politik, kepeduliaan akan lingkungan
hidup maupun kesejahteraan lingkungan masyarakat sekitar, penting untuk di
pertimbangkan.
9. Aspek
hukum dan yuridis
Bentuk
badan hukum usaha, peraturan-peraturan yang berlaku di industri tertentu,
peraturan- peraturan keuangan yang berlaku seperti sistem perpajakan, sistem
proteksi industri, maupun subsidi yang berlaku juga penting.[4]
B.
Aspek
Lingkungan
Lingkungan
tempat bisnis akan dijalankn harus dianalisis dengan cermat. Hal ini disebabkan
lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari bsisnis yang akan dijalankan,
namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan
bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan
masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.
Suatu
bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan dampak bagi
lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai
akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi
disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit
masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari
luar daerah.
TUJUAN
Analisis
aspek lingkungan dilakukan untuk menjawab
“ apakah lingkungan setempat sesuai dengan ide bisnis yang akan
dijalankan dan apakah manfaat bisnis bagi lingkungan lebih besar dibandingkan
dampak negatifnya?’. Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek
lingkungan sesuai dengan kebutuhan ide bisnis dan ide bisnis tersebut mampu memberikan manfaat yang lebih besar
dibandingkan dampak negatifnya di wilayah
tersebut.
Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan
untuk:
a. Menganalisis
kondisi lingkungan operasional
b. Menganalisis
kondisi lingkungan industri
c. Menganalisis
lingkungan ekonomi
d. Menganalisis
dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan
e. Menganalis
usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif bisnis
terhadap lingkungan [5]
A. Lingkungan
bisnis
Merupakan unsur
yang ada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan oleh pelaku
bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan Robinson (2007)
meandefinisikan lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada diluar
organisasi.
B.
Lingkungan Operasional
Lingkungan
yang memiliki kaitan langsung dengan aktivitas operasional perusahaan. Lingkungan operasional adalah lingkungan yang
paling dekat dengan semua aktivitas perusahaan.
Lingkungan operasional meliputi :
a. Lingkungan
pesaing
Pesaing
adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk, baik berupa barang
atau jasa, kepada pelanggan. Pesaing sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
bisnis. Perusahaan harus memiliki keuanggulan bersaing untuk dapat memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, analisis terhadap kelebihan dan kelemahan pesaing
dibandingkan dengan perusahaan sangat penting dalam menentukan strategi bisnis.
Analisis pesaing dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan
menggunakan matriks profil persaingan.
b. Lingkungan
Pelanggan
Pelanggan
adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pelanggan merupakan
faktor kunci keberhasilan bisnis karena pelanggan sumber pendapatan. Analisis
pelanggan dalam lingkungan operasional dilakukan dengan analisis reaktif dan proaktif. Analisis reaktif adalah analisis
masalah pelanggan setelah kejadian.
Analisis proaktif adalah memperkirakan kecenderungan dan masalah sebelum
terjadi. Selain itu dilakukan pula analisis segmentasi pelanggan untuk
mengelompokkan pelanggan sesuai dengan karakteristiknya.
c.
Lingkungan Pemasok
Pemasok
adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, keuangan dan
sumber informasi kepada perusahaan lain. Pemasok memegang peranan yang sangat penting bagi kelancaran bisnis.
Pemilihan pemasok dapat meningkatkan keunggulan bersaing. Analisis pemilihan
pemasok dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan CPM antar pemasok.
d.
Lingkungan Kreditor
Kreditor
merupakan pihak yang memeiliki peranan yang penting dalam bidang keuangan, dan
semakin penting jika sebagian besar permodal perusahaan berasal dari kredit.
Dalam memilih kreditor, perusahaan harus memperhatikan bunga dan persyaratan
kredit.
e.
Lingkungan Pegawai
Pegawai
merupakan aspek yang paling penting, karena pegawai adalah pelaku yang menunjang
tujuan perusahaan tercapai.
C.
Lingkungan Industri
Porter
(1985) membagi lima kekuatan yang menentukan tingkat persaingan dalam suatu
industri, yaitu :
Pendatang
baru dalam pasar persaingan sempurna akan mudah untuk masuk ke pasar sehingga persaingan
dalam pasar ini akan semakin ketat. Kondisi persaingan yang ketat mengharuskan
penyusunan strategi harus didasarkan pada analisis masing-masing sumber.
Ancaman pendatang baru dipengaruhi
oleh besar kecilnya hambatan masuk dalam satu industri, yaitu :
·
Skala ekonomi
·
Diferensiasi produk
·
Persyaratan permodalan
·
Keunggulan biaya
·
Akses ke saluran distribusi
·
Kebijakan pemerintah
Selain adanya hambatan masuk, pendatang
baru akan berpikir dua kali jika : (1) pemain lama memilki sumber daya penting
yang dapat digunakan untuk menyerang balik, seperti kelebihan modal, kapasitas
produksi, serta kedekatan dengan saluran distribusi pelanggan. (2) Pemain lama
kemungkinan akan menurunkan harga untuk mempertahankan market share atau karena
industri keseluruhan kelebihan kapasitas. (3) Pertumbuhan industri yang lambat
sebagai akibat masuknya pendatang baru atau mungkin karena pengaruh kinerja
keuangan kolega-kolega yang terlibat.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika :
(1)
pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
(2)
produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
(3)
produk pemasok sangat penting bagi pembeli,
(4)
pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke arah industri
pembeli,
(5)
pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.
Pembeli akan mempunyai kekuatan
tawar, jika :
o
pembeli terkosentrasi membeli dalam
jumlah besar,
o
Produk yang dibeli dari industri standar
atau tidak terdiferensiasi
o
Produk yang dibeli dari industri
mempunyai porsi yang signifikan dari biaya beli sehingga tidak ada kenaikan
harga atau perusahaan lain menawarkan harga yang lebih murah akan segera
berpindah
o
Produk yang dibeli hanya akan
mendatangkan keuntungan kecil bagi
pembeli
o
Produk yang ditawarkan industri
dipandang memiliki resiko keuangan yang tinggi
o
Produk yang ditawarkan industri dipandang tidak begitu penting bagi
pembeli
o
Pembeli memilki ancaman yang kuat untuk
berintegrasi ke belakang masuk ke industri pemasok.
Ancaman produk pengganti akan kuat,
jika :
o
Konsumen memiliki switching cost yang
rendah sehingga mudah untuk berpindah ke produk yang lain
o
Produk pengganti memiliki harga yang
murah dengan kualitas yang sama atau lebih tinggi
Intensitas
rivalitas antarpemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya produk, tingkat
diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas terpasang. Semakin besar porsi biaya tetap dalam
struktur biaya produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas. Semakin homogen
produk, semakin tinggi rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dan tingkat
kapasitas terpasang yang besar akan mempengaruhi intensitas rivalitas
antarpelaku industri.
Intensitas persaingan
antarperusahaan dalam industri tergantung pada :
·
Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan
berimbang
·
Pertumbuhan industri lambat
·
Produk atau jasa yang dihasilkan kurang
terdiferensiasi atau memiliki switching cost yang rendah
·
Produk memiliki biaya tetap tinggi dan
tidak tahan lama
·
Penambahan kapasitas dalam jumlah besar
akan mengganggu keseimbangan permintaan dan penawaran dalam industri
·
Rintangan keluar yang tinggi
·
Pesaing memiliki perbedaan dalam
strategi, asal, dan kepribadian.
D.
Lingkungan Jauh
Lingkungan
jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional perusahaan.
Analisis ini digunakan untuk menyerang maupun bertahan terhadap faktor
lingkungan dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang atau
meminimalkan ancaman. Lingkungan jauh adalah sebagai berikut :
·
Lingkungan ekonomi
Variabel-variabel ekonomi yang
dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis diantaranya adalah ketersediaan kredit
secara umum, tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan, serta kecenderungan
belanja masyarakat, suku bunga primer, laju inflasi, tingkat pasar uang,
defisit anggaran pemerintah, produk domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran,
tingkat produktivitas pekerja, nilai dollar di pasar dunia, kecenderungan pasar
saham, kondisi ekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan
barang dan jasa, perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan
fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan organisasi-organisasi dunia seperti
MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), G20, OPEC, WTO, APEC. Indikator yang digunakan
dalam pengukuran lingkungan ekonomi adalah income per kapita, penyerapan tenaga
kerja, peningkatan upah rata-rata, serta dampak negatif bisnis bagi
perekonomian di wilayah tersebut. Contoh pembangunan jembatan Suramadu.
·
Lingkungan sosial budaya
Faktor sosial dan budaya berdampak
besar pada semua produk, jasa, pasar dan pelanggan. Faktor sosial yang mempengaruhi
suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup
orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh
budaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Contoh : dibangunnya
kawasan industri menarik tenaga kerja sehingga menimbulkan keramaian.
·
Lingkungan politik
Suatu negara yang kondisi
politiknya tidak stabil memiliki resiko bisnis yang tinggi. Faktor politik berkaitan dengan peraturan
perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah, seperti peraturan tentang
perdagangan yang, undang-undang antitrust, program perpajakan, UMR, kebijakan
polusi, penetapan harga, peraturan perlindungan bagi pekerja.
·
Lingkungan teknologi
Penemuan teknologi baru dalam
bidang bisnis sering kali mempunyai pengaruh yang dramatis terhadap
perusahaan. Analisis terhadap perubahan
teknologi sangat penting untuk mengantisipasi peluang dan ancaman bisnis
kondisi yang akan datang. Contoh : teknologi internet berdampak pada peluang
dan ancaman bisnis
·
Lingkungan ekologi
Lingkungan ekologi adalah hubungan
antara manusia dan mahluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air, yang
mendukung kehidupan mereka sebagai akibat adanya kegiatan produksi. Contoh :
Bisnis pembuatan tahu menghasilkan limbar cair yang sangat bau dan mencemari air
sungai.
·
Lingkungan global
Era globalisasi ditandai dengan
batas-batas ekonomi antarnegara yang semakin tidak jelas, arus informasi dan
komunikasi sangat cepat sehingga perubahan perrekonomian suatu negara berdampak
terhadap perekonomian negara lain. Contoh : adanya krisis global berakibat
menurunnya daya beli masyarakat di negara-negara tujuan ekspor.
BAB III
PENUTUP
Lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia
dan perilakuknya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya[6].
Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus dianalisis dengan cermat. Hal
ini disebabkan lingkungan di satu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis yang
akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi
perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan,
baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.
Analisis
aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian lingkungan dengan
bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang dampak bisnis
terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang akan datang
terhadap bisnis. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga
menimbulkan dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan
masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin
ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya
penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga
kerja dari luar daerah. Oleh karena itu, analisis pada aspek lingkungan
memerlukan kemampuan analisis yang lebih komprehensif.
DAFTAR
PUSTAKA
Johan
, Suwinto . 2011 . Studi Kelayakan
Pengembangan Bisnis . Yogyakarta : Graha Ilmu
DR. Suliyanto.
2008 . Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan
Praktis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Daftar
Situs
http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis
[1] Suwinto
Johan , Studi Kelayakan Pengembangan
Bisnis , ( Yogyakarta , Graha Ilmu , 2011 ) hal 3
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis
[3] Studi
Kelayakan Pengembangan Bisnis, Suwinto Johan, Hal 8-9, Graha Ilmu Yogyakarta
[4] Studi
Kelayakan Pengembangan Bisnis, Suwinto Johan, Hal 9-12, Graha Ilmu Yogyakarta
[5] Studi
Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis, DR. Suliyanto Hal 45, Penerbit Andi.
[6] UU. No. 23/1997